Vaksin HPV sebagai Upaya Pencegahan Kanker Serviks

Apakah ada kerabat atau teman kalian survival kanker dan sudah meninggalkan dunia?

Kalau aku ditanya maka aku akan menjawab ada 3 orang. Pertama adalah tanteku. istri dari om ku yang merupakan adik kandung mamaku.

Kedua adalah kakak kelasku semasa di SMA. Ketiga, hanya teman di dunia Maya dan sebuah grup komunitas, belum pernah ketemu hanya berhubungan lewat media sosial. Namun, ketika mendengar kabar kematiannya sebulan lalu, aku menangis. 

Rabu, 24 Juli lalu, dalam sebuah acara kelas jurnalis bersama Kemenkes yang ku hadiri dengan teman komunitas blogger Medan dan Sumatera Utara di hotel Santika Medan, disebutkan bahwa saat ini kanker serviks adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.


komunitas blogger Sumut dan Medan berfoto bersama para narasumber 

Bagaimana tidak, data Globocan pada 2021 mencatat terdapat 36.633 kasus yang terus meningkat. Bahkan dari seluruh negara di Asia Tenggara, Indonesia ada pada peringkat pertama kasus kanker serviks.

Hiks, sedih ketika kita masuk peringkat dalam hal penyakit bukan prestasi.

Saat mendengar hal ini, lagi-lagi aku mengingat ketiga orang terdekatku, walau mereka bukan terkena kanker serviks.

Apa itu Kanker Serviks?

Kanker serviks adakah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim dimana langsung terhubung ke vagina. Umumnya penyakit ini tidak terdeteksi jelas sehingga baru disadari ketika sudah stadium lanjut saat usia rata-rata 45-55 tahun.

Kanker serviks terjadi karena infeksi virus yang bernama Human papilomavirus pada organ reproduksi wanita. Penularannya bisa terjadi melalui kontak seksual, vagina, anus dan oral.

Penyebab Kanker Serviks


Beberapa faktor resiko terjadinya kanker serviks.

Bergonta ganti pasangan sex

Sering berganti pasangan sex tentu membuat penyebaran lebih tinggi. Apalagi jika kita tidak tahu riwayat kesehatan ataupun kebersihan pasangan sex. Maka itu secara kesehatan dan agama juga sangat dilarang melakukan sex bebas.

Aktif secara seksual sejak usia dini (16 tahun kebawah)

Pada usia dini, sel-sel dalam rahim ternyata belum siap menghadapi perubahan,  terutama infeksi virus. Maka, secara kesehatan apalagi agama sangat dilarang sex pada usia dini.

Merokok

Bukan hanya menjadi penyebab penyakit paru-paru, ternyata asap rokok yang mengandung nikotin dan benzopiren juga bisa menyebabkan kanker serviks. Dikarenakan tubuh perokok baik aktif maupun pasif lebih rentan.

Kebersihan diri rendah

Kebersihan tubuh terutama daerah kewanitaan sangat penting. Misal dalam hal berganti pakaian dalam.

Daya tahan tubuh rendah

Daya tahan tubuh rendah erat kaitannya dengan masalah kesehatan. Maka sangat dianjurkan untuk menjaga asupan makanan. clean rating atau makan yang hanya diperlukan tubuh saja. Nutrien Dense food atau kembali ke alam adalah cara terbaik. Asal ada Karbo, protein buah dan sayur. Tidak lagi perlu makanan yang hanya memberatkan tubuh, jajan jajanan tinggi lemak tapi ternyata tidak ada kalorinya, hanya enak di lidah tapi tidak bermanfaat di tubuh sebaiknya tinggalkan saja.

Pola hidup tidak sehat

Bergadang misalnya sebaiknya tidak dilakukan. Tidur lebih cepat dan bangun lebih awal lebih bermanfaat dibanding tidur larut malam dan pagi pun kesiangan. Pintu rezeki pun sudah terlebih dahulu dipatok ayam.

Nah kabar baiknya, walau  kanker serviks ini memiliki resiko kematian yang tinggi, tapi Insyaallah bisa dicegah melalui vaksin hpv.

Apa itu Vaksin HPV?

Seperti disinggung di awal artikel ini bahwa saat ini kanker serviks adalah masalah kesehatan serius yang harus segera ditangani. 

Salah satu penanganan untuk pencegahan nya adalah melalui vaksin HPV. Saat ini pemerintah menggencarkan program vaksin HPV bagi anak remaja wanita dimulai dari usia 9-14 tahun.
kenapa anak-anak? menurut penjelasan dari salah satu pembicara, Prof. dokter Ayodhia Pitaloka Pasaribu menurut WHO, pemberian vaksin HPV dilakukan pada anak yang belum aktif secara seksual agar perlindungannya bekerja secara lebih baik. 

slide materi oleh prof. dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu


Kelas Jurnalis yang dilakukan secara hybrid (luring dan daring)  turut dihadiri oleh dr. Prima Yosephine, direktur pengelolaan imunisasi kementrian kesehatan. Beliau yang hadir secara daring mengatakan bahwa hingga saat itu kanker serviks menjadi penyebab kematian tertinggi nomor dua dan beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia. Maka, dari situ pemerintah mengambil langkah untuk memberikan imunisasi HPV gratis  bagi anak sekolah yang terintegrasi dengan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)






Senada dengan dr. Prima, perwakilan pejabat setempat yang dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, bapak Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si  menyampaikan bahwa di Sumatera Utara capaian imunisasi HPV pada anak kelas 5 Wanita tahun 2023 baru mencapai 78, 5 persen dari target minimal 90 persen. Hal ini disebabkan kurangnya informasi bagi orangtua. Sebagian juga merasa khawatir dengan efek samping pasca vaksin.

Siap Ramaikan Imunisasi HPV di BIAS 2024

Setelah mendengar paparan saat kelas jurnalis berlangsung terutama dari dokter prof. Ayodhia spesialis anak, Aku mengambil kesimpulan bahwa ikhtiar memberikan vaksin wajib kita lakukan agar di masa depan anak-anak kita bisa terlindungi dari virus HPV.

Maka dari itu, aku mengajak teman-teman pembaca yang memiliki anak perempuan usia 9-14 tahun untuk ikut imunisasi HPV dalam program BIAS. Informasi lengkap kapan diadakan boleh ditanyakan kepada guru tempat ananda sekolah. Jika tidak ada infonya, bisa bertanya ke Puskesmas daerah tempat tinggal. 

Semoga saat BIAS yang diadakan Agustus nanti vaksin HPV ini bisa mencapai target. Di masa depan, kanker serviks bukan lagi momok bagi wanita Indonesia.



Posting Komentar

10 Komentar

  1. Innalillahi wa Inna ilaihi rojiun. Turut berduka dgn banyaknya kasus Kanker Serviks yang banyak merenggut nyawa ini ya kak. Literasi kesehatan kita masih rendah, tentang urgensi imunisasi HPV ini. Padahal kalau ikut BIAS dari pemerintah gratis dan bisa melindungi dari usia remaja. Semoga lah makin aware orangtua dengan kesehatan anak anaknya ya kak. Apalagi vaksinnya bukan cuma mencegah kanker serviks, bisa juga untuk mencegah penyakit kelamin lainnya

    BalasHapus
  2. Semoga dengan banyaknya edukasi dan informasi yang tepat dari semua lini, masyarakat Indonesia bisa ikut mensukseskan program ini dan Indonesia segera keluar dari peringkat pertama kasus kanker serviks ya Una

    BalasHapus
  3. Ngeriiii Ya Allah, saat tahu kanker serviks adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan Indonesia jadi peringkat pertama kasus kanker serviks di Asia Tenggara. Semoga dengan adanya BIAS yang diadakan Agustus ini vaksin HPV bisa mencapai target. sehingga kanker serviks bukan lagi momok bagi wanita Indonesia.

    BalasHapus
  4. Sepertinya banya kayng tidak tahu kalo ada Vaksin HPV untuk cegah Kanker serviks. Karena risiko Kanker serviks ini menjadi hantu bagi para wnita untuk itu perlu ada edukasi yang masiv

    BalasHapus
  5. Bicara soal penyakit kanker, saya tuh sempat khawatir beberapa minggu lalu ada benjolan di payudara. Apakah itu kanker payudara?
    Tapi beberapa hari ini benjolan itu hilang.
    Sekarang mendapatkan informasi adanya bahaya kanker serviks, bikin khawatir juga secara usia saya udah masuk 44. Dan umumnya penyakit kanker serviks baru disadari ketika sudah stadium lanjut saat usia rata-rata 45-55 tahun. Ya Allah, semoga gak terjadi hal tidak diinginkan ya

    BalasHapus
  6. semoga masyarakat semakin sadar untuk melakukan tindakan pencegahan seperti vaksin hpv ya dek. Semoga angka resiko kanker serviks semakin kecil

    BalasHapus
  7. Mendengar kata kanker serviks sebagai perempuan saya cukup takut, apalagi saya juga punya anak perempuan. Bersyukur sekarang ada vaksin HPV untuk mencegah penyakit ini. Untuk ibu-ibu yang punya anak perempuan usia 9-14 tahun jangan lupa ya agar putrinya ikut program ini

    BalasHapus
  8. ngeri juga ya ternyata kanker serviks ini rata-rata baru disadari saat udah stadium lanjut di usia 45-55 tahun. padahal deteksi dini sebenarnya cukup penting untuk menangani segala kemungkinan

    BalasHapus
  9. Sebagai wanita dan seorang ibu harus lebih aware dengan kesehatan miss V, apalagi anakku perempuan semua. Nanti kalau sudah usia 9 bulan aku ajak buat vaksin HPV.

    BalasHapus
  10. ketika perempuan sudah memasuki akil baligh dengan datangnya menstruasi, memang harus ada edukasi mengenai kesehatan reproduksi ya kak. Vaksin HPV sangat bermanfaat mencegah penyakit reproduksi pada perempuan

    BalasHapus