Halo apa kabar sahabat bintu Anshari?
Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah yaa.
Tak terasa sudah dua tahun kita hidup dalam masa pandemi. Masker, vitamin, hand sanitizer sudah merupakan belanjaan wajib.
Gelombang demi gelombang berlalu dengan berbagai varian. Puncaknya saat varian delta banyak keluarga yang kehilangan keluarga, anak kehilangan ayah ibu, sahabat kehilangan temannya.
Saya sendiri melalui 3 fase kehidupan selama pandemi. Dimulai dari masih single, menikah di juni 2020 menggunakan masker, sebulan kemudian hamil, menjadi seorang ibu di bulan Maret 2021 yang mana sebelum lahiran kudu dicolok hidung dulu. Hingga kini, putraku yang bulan depan insyaallah berumur setahun. Ia yang jarang kami bawa keluar pun bahkan takut jika bertemu orang baru.
Dan pandemi belum kunjung reda.
Padahal kalau teman-teman perhatikan saat akhir tahun kemarin vibesnya berasa sudah tidak pandemi lagi. Banyaknya orang liburan bukan hanya di dalam juga di luar negeri, seakan menunjukkan bahwa pandemi sudah usai.
Nah imbasnya sejak awal februari kasus kembali merebak, kali ini varian omicron namanya. Tidak separah delta, tapi konon penyebarannya lebih cepat. Selain itu musim pancaroba yang terjadi di negeri kita, seperti hari ini panas tetiba sorenya hujan juga mengakibatkan banyak yang menderita sakit.
Di rumahku sendiri kami bergantian sakit dimulai dari suami yang flu dan batuk. Suatu hari ketika ada rapat antar direksi yang mengharuskan test antigen, ternyata pimpinan bidang suami positif, alhasil satu divisi melakukan test.
Syukurnya hasil suami negatif tapi flu nya terlanjur menular denganku. Jadilah saat itu aku demam tinggi, sakit kepala, tenggorokan gatal, batuk dan lidah pahit. Si bayi akhirnya ikut panas juga. Duhh potek hati jika mengingatnya.
Alhamdulillah badai sakit serumah sudah terlewati. Bahkan hari minggu tanggal 20 Februari kemarin saya dan suami sudah bisa mengikuti kegiatan GPS (Gerakan Pungut Sampah) yang diadakan Blogger Sumut di taman ahmad yani. Hawa Medan yang panas berhasil membuat kami merasa gerah setelah berkeliling taman. Namun, rezeki kembali menghampiri, aalah satu peserta GPS berbaik hati membawakan minuman dingin nan segar.
Saat mencoba lemon madu yang dibawakan, saya mengingat kebiasaan baik yaitu minum madu hutan asli dan sesekali dicampur lemon terkadang jeruk nipis ternyata sudah lama tidak dilakukan karena persediaan maduku habis. Bisa jadi karena tidak menjaga daya tahan tubuh dengan asupan baik, saya mudah tertular dari suami.
Saya langsung bertanya madu apa yang digunakannya. Karena rasanya sama dengan madu yang selalu saya konsumsi. Madu hutan Asli yang otentik. Maklum kawan, lidah jadulku ini kurang bersahabat dengan madu kekinian yang sedang hits nan mahal selangit. Hanya madu asli Medan ketika dirasa di lidah mengingatkan kembali kenangan masa kecil yang cocok.
Kebetulan madu hutan langgananku saat itu sedang kehabisan stock. Ya namanya madu murni bener bener diambil dari Hutan jadi terkadang bisa dapat bisa tidak. Begitupun soal tekstur yang terkadang tak sama.
Ternyata madu yang digunakan oleh teman yang membawakan lemon madu adalah madu alhafizh. Dan dia salah satu reseller, saya memutuskan untuk mencoba sebotol kemasan 500gram.
Madu Alhafiz
Madu Asli vs Palsu
- Madu asli tidak dikerubungi semut. Faktanya rasa manis itu yang mengundang semut untuk mendekat.
- Madu asli tidak akan beku jika dimasukkan kulkas. Faktanya setiap madu hutan asli yang dihasilkan berbeda aroma, rasa, tekstur kecairannya. Kalau yang dimaksud beku seperti es batu tentu tidak. Tapi biasanya madu akan mengkristal.
9 Komentar
Madu Al Hafizh ini madu murni yang berasal dari lebah Apis Dorsala ya, gak bisa diternakkan karena memang lebah asli hutan juga. Madu bagian dari thibbun nabawi yang bisa membantu menjaga kesehatan kita.
BalasHapusya ampun dah nulis panjang-panjang, terestrart dia.. hiks
BalasHapusaku lupa tadi udah nulis apa aja...
awak pengen tau harganya aja de.
berapa 500 gr itu Una?
Saat menambahkan madu Al Hafizh ke dalam minuman rempah untuk anak saya yang sedang batuk, anak saya senang sekali karena manisnya yang pas di lidah. Dan madu ini memang juga berkhasiat meredakan batuk. Madu ini cocok ya untuk menjaga imunitas keluarga.
BalasHapusmadu Al hafizh ini memang udah pada tahu sih ya dek kalau mereka produk nya memang asli.
BalasHapusSebentar aja di rumah kami madunya wes entek dek..
BalasHapusFavorit kali kalo bikin air jahe+sere+ jeruk nipis dan madu.
Mau pagi, siang atau malam selalu enak dinikmati.
Madu Al-Hafizh ini penolong kali sebagai obat alami di masa pandemi dan flu, ditambah pake rebusan kunyit dan perasan jeruk nipis tentu akan terasa khasiatnya :)
BalasHapusDengan banyaknya jenis madu, saya pribadi bingung menentukan mana madu asli mana yang tidak. Tapi madu al hafidz ini langsung keliatan memang madu asli hutan yang berwarna coklat dan kadar gasnya pun masih cukup banyak.
BalasHapusKeluarga sy pun udh mengkonsumsi Madu Al-Hafizh kak.
BalasHapusAku mau nyobalah madu ini.... Rasanya cocok ya untuk kesehatan. Minum madu dicampur dengan lemon. Lezaattt
BalasHapusBisa pesan online kan. Ntar aku order deh