Sunnah berbuka puasa dengan kurma
Berbuka puasa dengan kurma adalah Sunnah Nabi. Bahkan ketika kita sedang umroh Ramadhan maka berbagai macam kurma akan tersedia di masjid baik Nabawi maupun Masjidil haram.Tapi, sayangnya masih banyak keluarga di Indonesia tidak melaksanakan Sunnah yang satu ini. Banyak yang beralasan,
"cuma Sunnah kok, nggak wajib" atau
"Enggak suka kurma"
"Terlalu manis"
"Aku langsung makan nasi"
Dan berbagai alasan lainnya.
Menurut saya orang yang enggak suka kurma bukan karena enggak suka, tapi karena belum nemu dengan kurma yang cocok. Layaknya buah mangga yang banyak macamnya dan sedikit berbeda rasa. Maka, seperti itu pula kurma. Ada rupa ada harga, istilahnya.
Mungkin yang pernah dimakan dan menyatakan tidak suka kurma, membeli kurma yang sedikit lebih murah dibanding kurma lainnya
Seperti di gambar di atas adalah jenis kurma yang bernama degla. Kurma ini adalah jenis kurma muda yang sering dikonsumsi dan belakangan menjadi viral karena dijadikan promil oleh ibu-ibu di Indonesia.
Nah, ternyata matang nya tidak jauh berbeda rasanya.
Jadi, rasa kurma ini nggak terlalu manis, tapi berasa lemaknya. Kadang emang kita temukan kurma yang manisnya kebangetan, tapi bagi pecinta makanan manis menjadi favorit dan tidak disukai oleh seseorang yang tidak menyukai makanan manis.
Jadi bisa dikatakan, kurma yang enak adalah kurma yang mahal hehe
Jadi, jangan katakan tidak suka sebelum kau menemukan kurma yang sesuai lidahmu. Temukan dan biasakan memakan makanan terbaik ini, paling tidak selama bulan suci nan penuh ampunan ini.
Kurma, Makanan Maryam binti Imran
Dalam Alquran surat kesembilan belas diceritakan kisah Maryam binti Imran yang hendak melahirkan. Disebutkan bahwa Allah Ta'ala memerintahkan untuk bersender pada pokok kurma dan menggoyangkan sehingga jatuh buahnya.
Kurma, sebagai penghalang dari panasnya api neraka
Selain, sebagai makanan para pendahulu sebelum nabi Muhammad Saw. Kurma disebutkan juga dalam hadist nabi.
"Jagalahdirimu dari panasnya api neraka walau hanya dengan sebiji kurma" (HR Bukhari dan Muslim)
Cerita dibalik hadist ini ketika suatu sore di Madinah, Rasulullah Saw berkumpul dengan para sahabatnya di depan masjid sehabis sholat ashar.
Dari kejauhan tampak Arab Baduy memasuki
gerbang Madinah, ketika sudah dekat, terlihat kesusahan ada pada diri mereka, wajah hitam, kusut penuh debu dengan pakaian yang hanya selapis, sampai-sampai dalam hadist diceritakan kalau ada angin yang kencang, maka baju mereka bisa terbang dan menunjukkan auratnya jika tertiup angin.
Maka, Rasulullah segera motivasi para sahabat nya untuk bersedekah dan saking pentingnya bersedekah ini beliau sebutkan lah hadist diatas.
Ibarat kata, jika kamu punya 1 buah kurma, maka, makanlah sedikit kurma itu dan berikanlah sebagian dari kurma tersebut kepada orang yang membutuhkan.
Mendengar hal itu, spontan para sahabat berlari ke rumah masing-masing, mengambil harta yang ada untuk kemudian disedekahkan kepada para Arab Badui.
Adapun yang tidak memiliki satupun harta, bisa dengan berkata-kata baik (kalimat tahyyibah)
Sudahkan berbuka dengan kurma?
Jadi, udah tahukan berbagai kelebihan kurma sebagai takjil, maka tunggu apa lagi, segera berburu kurma.
Beli yang banyak, setengah untuk konsumsi sendiri, sebagian lagi untuk disedekahkan. Agar pahala mereka juga sampai kepada kita.
***
0 Komentar